Pulau Timor yang memiliki peran sangat strategis saat Perang Dunia Kedua, ia dikenal memiliki peran penting dalam sejarah. Dalam tahun 1944 terjadi perang besar di Pulau Timor antara pihak Australia dan Jepang, keduanya memiliki kekuatan militer di sana. Kapal perang, tank, jeep, pesawat tempur, bahkan kapal selam Jepang ada di daerah ini.
Tidak jauh dari kota Kupang, pulau Semau yang terpencil, di sana terdapat bangkai kapal perang saat perang Jepang di dalam kedalaman penyelaman yang sempurna. Disketsa dari Jack dan Joyce Edmunds(yang menemukan bangkai kapal tersebut bersama kami) tampak seperti sebuah kapal logistic.
Saat ditemukan pertamakali 12 tahun lalu asal muasal kapal tersbut masih misteri, namun melewati proses penelitian panjang dan bahkan kami menemukan fotografi resmi dan literatur mengenai lenyapnya kapal tersebut.
Ceritanya bahkan diterbitkan dalam sebuat surat kabar daerah Utara Australia setelah Jack dan Joyce melakukan puluhan kali penyelaman, pendokumentasian dan penelitian sejarahnya.
Situs penyelaman lainnya, tidak jauh dari sana, disebut “Relic’s Reef”, tempat berjangkarnya kapal-kapal besar saat jaman Belanda dan yang dipenuhi benda kuno.
Telusuri gua air tawar yang luas atau jelajahi kapal karam Jepang saat PD II. Berdua ini bisa mendapat dalam tur Alor Anda.
Di Kupang, sejalan dengan kondisi alam geografis Timor dan kepulauan sekitarnya, penyelaman air tawar menawarkan pengalaman spektakuler.
Sejumlah besar karang yang terbentuk dari makluk laut dalam gua dalam air yang tampaknya membentang berkilometer di bawah permukaan keras Pulau Timor.
Lubang yang terendam air di berbagai lokasi sepanjang pinggiran kota sering dimanfaatkan penduduk setempat untuk memberi minum ternak dan menyegarkan diri saat musim panas.
Anak kecil sering bermain di dalam gua air tawar yang lembab, berenang dan bersenda gurau melewati hari yang panas.
Selama 15 tahun terakhir kami telah mengunjungi oase tersembunyi ini untuk berenang, snorkeling bahkan menyelam ke dalam labirin yang tak berunjung.
Saat kami memiliki kesempatan mengeksplorasi celah ini dengan panduan dan keahlian dari sekelompok penyelam gua dari Australia Selatan, kami mendapat kesempatan bertualang lebih jauh.
Penyelaman gua memiliki daya tarik tersendiri dengan aturan khusus, persiapan alat yang ketat, komunikasi dan konsentrasi tinggi – tidak ada toleransi untuk kesalahan.
Tampak sebagian gua bawah air ini tak berujung, penjelajahan terjauh mencapai 500 meter lebih dan masih banyak gua yang terlihat.
Formasi yang unik dari fosil kerang laut dan berbagai tulang invertabrata membentang sepanjang bagian besar tebung gua bawah air ini, menempel dengan kuatnya.
Halo clines tampak pada hampir di semua ruang. Ini terjadi saat dua air dengan kadar garam yang berbeda bertemu dan membentuk campuran yang menyerupai minyak dimana thermo cline bisa menjadi faktor pembanding.
Ruang kosong (berudara) yang kami temukan memisahkan beberapa ruang lainnya yang ada dalam rute dalam air tersebut.
Ruangan tersebut benar-benar terpisah dari dunia luar. Ini menjadi sedikit bagian di bumi ini dimana terdapat ruang yang benar-benar tanpa cahaya.
Kami juga menemukan satu spesies ikan dan satu spesies udang hidup dalam ruang luar dari gua-gua tersebut dimana kami duga dibawa oleh penduduk setempat.
Masih berkilometer gua yang dapat dieksplorasi, karenanya datanglah dan dukung kami.
Penyelaman gua dan snorkeling di gua-gua di Kupang dapat digabungkan dengan perjalanan menyelam di Alor.